• QA CMS - Gampong Bha
img

Buat Surat

Tidak Ada Gambar

Suara Anda Membangun Gampong

Memahami Alur Musrenbang dan Cara Warga Berkontribusi

Gampong Bha Ulee Tutu– Pembangunan Gampong bukanlah tugas Keuchik dan aparatur semata, melainkan hasil dari cita-cita bersama seluruh masyarakat. Wadah utama untuk menyalurkan cita-cita tersebut adalah melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Gampong.

Musrenbang adalah forum resmi di mana warga memiliki hak dan kesempatan untuk menyuarakan ide, usulan, dan kebutuhan lingkungannya secara langsung. Agar setiap usulan dapat diperjuangkan, penting bagi kita untuk memahami alurnya dan bagaimana cara terbaik untuk berpartisipasi.

Alur Musrenbang Gampong: Dari Usulan Dusun Menjadi Program Gampong

Proses Musrenbang berjalan secara berjenjang dan partisipatif. Tujuannya adalah untuk menangkap aspirasi paling mendasar dari masyarakat.

Langkah 1: Pra-Musrenbang di Tingkat Dusun/Kelompok (Tahap Paling Penting Bagi Warga)

Inilah gerbang pertama dan fondasi dari seluruh proses perencanaan. Jauh sebelum Musrenbang tingkat Gampong diadakan, setiap dusun atau kelompok masyarakat (seperti kelompok tani, majelis taklim, atau karang taruna) mengadakan musyawarah internal.

  1. Apa yang dilakukan? Warga berkumpul bersama Kepala Dusun (Kadus) atau pimpinan kelompoknya untuk berdiskusi. Mereka mengidentifikasi masalah yang paling mendesak di lingkungan mereka.
  2. Contoh Usulan:
  3. "Jalan di lorong kita sering becek saat hujan, butuh perkerasan."
  4. "Anak-anak tidak punya tempat bermain yang aman, perlu dibuat taman bermain kecil."
  5. "Lampu jalan banyak yang mati, butuh perbaikan agar tidak gelap dan rawan."
  6. "Ibu-ibu butuh pelatihan membuat kue untuk menambah penghasilan."
  7. Hasil: Setiap dusun atau kelompok akan memiliki daftar usulan prioritas yang disepakati bersama. Daftar inilah yang akan dibawa dan diperjuangkan oleh perwakilan dusun dalam Musrenbang tingkat Gampong.

Langkah 2: Musrenbang Tingkat Gampong (Forum Resmi Penyampaian Aspirasi)

Di sinilah semua perwakilan dusun dan kelompok bertemu dengan Pemerintah Gampong (Keuchik dan jajarannya) serta Tuha Peut.

  1. Penyampaian Usulan: Setiap perwakilan dusun memaparkan daftar usulan prioritas yang telah disepakati di tingkatannya.
  2. Diskusi dan Penentuan Prioritas: Pemerintah Gampong akan memfasilitasi diskusi untuk membahas semua usulan yang masuk. Karena anggaran Gampong terbatas, tidak semua usulan bisa langsung direalisasikan dalam satu tahun. Oleh karena itu, dilakukan proses penentuan skala prioritas.
  3. Kriteria Prioritas: Usulan yang paling mendesak, menyentuh kepentingan banyak orang, dan sesuai dengan arah kebijakan pembangunan Gampong akan menjadi prioritas utama.
  4. Hasil: Musrenbang Gampong menghasilkan sebuah dokumen kesepakatan yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Gampong (RKPG) untuk satu tahun ke depan. Dokumen ini adalah representasi dari aspirasi warga yang telah disaring dan diprioritaskan.

Langkah 3: Finalisasi dan Penganggaran (APBDes)

RKPG yang telah disepakati kemudian menjadi dasar bagi Pemerintah Gampong untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG). Artinya, setiap program prioritas dalam RKPG akan dialokasikan anggarannya dari Dana Desa dan sumber pendapatan lainnya.

Bagaimana Warga Bisa Berkontribusi Maksimal?

Partisipasi Anda adalah kunci agar pembangunan tepat sasaran. Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda lakukan:

  1. Aktif dalam Musyawarah Dusun: Jangan lewatkan pertemuan di tingkat dusun. Inilah kesempatan terbaik Anda untuk menyuarakan ide secara langsung. Datang, sampaikan pendapat, dan ikutlah berdiskusi.
  2. Sampaikan Usulan yang Jelas dan Realistis: Saat mengusulkan sesuatu, jelaskan mengapa itu penting dan siapa saja yang akan merasakan manfaatnya. Usulan yang didukung oleh data dan alasan yang kuat akan lebih mudah diterima.
  3. Kawal Usulan Anda: Setelah musyawarah dusun, tanyakan kepada Kepala Dusun atau perwakilan Anda mengenai perkembangan usulan tersebut. Pastikan usulan itu benar-benar disampaikan dalam Musrenbang Gampong.
  4. Hormati Proses dan Keputusan Bersama: Pahami bahwa anggaran terbatas. Jika usulan Anda belum menjadi prioritas tahun ini, jangan berkecil hati. Terus perjuangkan untuk tahun berikutnya dan dukung program prioritas yang telah disepakati bersama.
  5. Awasi Pelaksanaan: Setelah program disetujui dan didanai dalam APBG, tugas kita selanjutnya adalah mengawasi pelaksanaannya agar berjalan sesuai rencana dan berkualitas.

Dengan berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan Musrenbang, kita tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku utama dalam pembangunan Gampong Bha Ulee Tutu yang kita cintai.


tidak ada gambar tidak ada gambar tidak ada gambar