beberapa contoh kisah sukses BUMG dari berbagai daerah di Indonesia
BUMG "Tirta Mandiri" - Gampong Ponggok, Klaten, Jawa Tengah
Awalnya: Gampong Ponggok dulunya adalah Gampong miskin yang banyak warganya merantau. Gampong ini memiliki kolam air alami yang besar, namun tidak terurus. Warga tidak melihatnya sebagai potensi, hanya sebagai kolam biasa.
Kisah Suksesnya: Pemerintah Gampong bersama BUMG memutuskan untuk membersihkan kolam itu dan menjadikannya objek wisata. Mereka menaruh ikan-ikan hias, membangun gazebo, dan menyediakan wahana snorkeling. Mereka mengubah nama tempat itu menjadi Umbul Ponggok.
Hasilnya luar biasa! Umbul Ponggok viral dan menarik ribuan wisatawan setiap bulannya. BUMG mendapatkan keuntungan besar dari tiket masuk, parkir, dan sewa alat snorkeling. Keuntungan itu digunakan untuk membangun Gampong: jalan diaspal, lampu penerangan dipasang, dan warga yang sebelumnya merantau kini kembali untuk bekerja di Umbul Ponggok.
Pesan : Jangan remehkan potensi yang ada di sekitar kita, sekecil apa pun. Kadang, apa yang kita lihat biasa saja bisa menjadi emas jika dikelola dengan ide dan kreativitas.
BUMG "Panggung Lestari" - Gampong Panggung, Banyuwangi, Jawa Timur
Awalnya: Gampong Panggung terkenal dengan kerajinan batik khasnya, tetapi penjualannya terbatas dan hanya mengandalkan pesanan dari mulut ke mulut. Para perajin tidak memiliki wadah untuk memasarkan produk mereka lebih luas.
Kisah Suksesnya: BUMG "Panggung Lestari" didirikan untuk membantu para perajin. BUMG ini tidak memproduksi batik sendiri, melainkan bertindak sebagai pusat pemasaran dan pusat pelatihan. Mereka membuat toko online, mengikuti pameran di kota besar, dan menjalin kerja sama dengan butik-butik.
BUMG juga mengadakan pelatihan manajemen keuangan dan desain motif baru untuk para perajin. Hasilnya, penjualan batik Gampong Panggung melonjak tajam. Omzet perajin meningkat, dan mereka bahkan bisa merekrut lebih banyak tetangga untuk bekerja. BUMG mengambil sedikit keuntungan dari setiap penjualan, yang kemudian digunakan untuk operasional dan program pelatihan lainnya.
Pesan : BUMG tidak harus selalu memproduksi barang. BUMG bisa menjadi fasilitator, menjadi jembatan antara produsen (warga Gampong) dengan pasar yang lebih luas. Ini adalah cara cerdas untuk membantu perekonomian warga tanpa harus bersaing dengan mereka.
BUMG "Berkat Usaha" - Gampong Mekar Jaya, Aceh
Awalnya: Gampong Mekar Jaya memiliki tanah yang subur, tetapi para petani kesulitan menjual hasil panen mereka dengan harga bagus. Mereka seringkali menjual ke tengkulak dengan harga sangat rendah, dan akhirnya keuntungan yang didapat tidak sebanding dengan kerja kerasnya.
Kisah Suksesnya: BUMG "Berkat Usaha" dibentuk untuk mengatasi masalah itu. BUMG ini membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih layak dan stabil. Hasil panen kemudian dikemas dan dijual langsung ke pasar kota, bahkan hingga ke supermarket.
Selain itu, BUMG juga menyediakan pinjaman modal dan pupuk dengan bunga yang sangat rendah. Dengan skema ini, petani merasa terbantu dan bersemangat untuk menanam lebih banyak. BUMG mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual, dan keuntungan itu dikembalikan dalam bentuk subsidi pupuk atau pembangunan infrastruktur pertanian.
Pesan : BUMG adalah jalan keluar untuk masalah-masalah yang selama ini sulit diatasi. Dengan kolaborasi, BUMG bisa menciptakan rantai nilai yang adil dan menguntungkan bagi semua pihak, terutama para petani.
Ketiga contoh ini menunjukkan bahwa BUMG bukan sekadar teori di atas kertas. Mereka adalah bukti nyata bahwa dengan perencanaan matang dan kerja keras, BUMG bisa menjadi motor penggerak ekonomi yang membawa kemakmuran bagi seluruh warga Gampong.